KEKRISTENAN PADA DASARNYA ADALAH PENDIDIKAN

VISI:
1. MEMPERLENGKAPI JEMAAT
2. PENUAIAN GLOBAL
3. PENGGANDAAN PELAYANAN
4. PENDEWASAAN SPIRITUAL

Sabtu, 13 Maret 2010

HOMILETIKA


1. APA ITU HOMILETIKA?

Homiletika berasal dari kata Yunani "Homilia" yang mempunyai arti dasar; perundingan, penguraian atau khotbah. Homiletika dapat didefinisikan sebagai berikut; Ilmu Berkhotbah atau pelajaran berbicara di hadapan orang banyak supaya pokok yang disampaikan dapat disajikan dengan cara yang terang, nyata dan berkuasa. Tekanan dalam kata ini adalah bagaimana cara memberitakan pengajaran Kristen secara teratur, sistimatis dan sedap didengar agar pendengar dapat menerima dengan baik serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Definisi di atas mengandung dua indikasi yaitu; persiapan bahan khotbah, dan yang utama persiapan menyampaikan khotbah. Itu berarti homiletika adalah sebuah ilmu yang praktis yaitu mempelajari bagaimana cara memberitakan pengajaran Kristen termasuk syarat-syarat dalam mendidik seseorang menjadi seorang pemberita firman yang baik.

APA ITU KHOTBAH:

1.  Khotbah adalah ketrampilan komunikasi dari suatu konsep atau gagasan Alkitabiah yang dapat diambil melalui penafsiran yang benar dari ayat-ayat Alkitab (itu sebabnya pelajaran hermeneutika adalah syarat mutlak bagi orang yang mau belajar homiletika) dan diterapkan melalui kuasa Roh Kudus pada kehidupan pengkhotbah dan pendengar khotbah (Yakobus berkata bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati).

2.  Khotbah adalah Firman Tuhan yang diterima, dirasakan dan dilakukan oleh diri sendiri kemudian diutarakan dengan tegas dan nyata, supaya menjadi kesaksian dan jalan keselamatan bagi orang lain.



2. KEDUDUKAN HOMILETIKA DALAM TEOLOGI

Secara umum teologi dibagi dalam 4 bagian besar, yaitu:
1.  Teologi Biblika: Teologi ini bertugas menggali arti dan makna yang benar serta kebenaran- kebenaran yang ada di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai pegangan iman. Ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain; Introduksi PL dan PB, Eksposisi PL dan PB, Bahasa Ibrani dan Yunani, Hermeneutika-Eksegese (ilmu tafsir). Teologi PL dan PB.

2.  Teologi Sistematika: Teologi ini bertugas menemukan, merumuskan dan mempertahankan dasar iman sambil menyelidiki cara dan pengalaman iman, dalam berpikir dan bertindak terhadap obyek yang bersifat dogmatis. Bidang-bidang yang termasuk antara lain: Teologi Proper, Doktrin Trinitas, Kristologi, Pneumatologi, Bibliologi, Eklesiologi, Eskatologi, Sinologi, Angelologi, Teologi Paulus, Teologi Calvin, dll.

3.  Teologi Historika: Teologi ini bertugas mengikuti dan menyelidiki perkembangan pengajaran dan sejarahnya, gereja dan sejarahnya, misalnya: Sejarah Gereja Dunia, Sejarah Gereja Asia, Sejarah Gereja Indonesia, Sejarah Doktrin, dll.

4.  Teologi Praktika: Teologi ini bertugas memikirkan dan melancarkan cara penyampaian iman dalam usaha pemberitaan agar relevan dan mengena. Pendeknya, teologi ini bertugas untuk memikirkan bagaimana ketiga teologi di atas dapat memaknai hidup manusia. Bidang-bidangnya antara lain; Homiletika, Kateketik, Evangelisasi, Misiologi, Pendidikan Kristen, Apologetika, Pertumbuhan Gereja, Manajemen Gereja, Kepemimpinan Kristen, Metode Pekabaran Injil, dll.

Jadi jelas letak Homiletika atau ilmu berkhotbah adalah di bawah disiplin teologi praktika. Sering dalam diskusi yang terjadi di antara mahasiswa teologi ada anggapan menganggap rendah teologi praktika. Sesungguhnya teologi praktika punya peranan yang sama pentingnya dengan ketiga bidang teologi yang lain. Misalnya seorang yang punya banyak modal tidak mungkin dapat menghasilkan suatu barang jika tidak ada yang mengerjakannya. Jika ada yang mengerjakannya menjadi suatu barang tetapi tidak ada yang memasarkannya maka barang tersebut tidak berarti karena tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar. Tanpa ilmu praktika, mungkin doktrin dan pengertian Alkitab sulit dimengerti dengan baik oleh orang lain. Saya berpendapat, ketiga bidang teologi tersebut sama pentingnya. Tanpa kehadiran yang satu maka yang lain akan terasa kurang.

3. DASAR TEOLOGIS KHOTBAH

1.  Keyakinan akan Allah Allah pencipta itu ada dan terus ada tetapi karena dosa manusia tidak dapat mengenal keberadaan Allah secara benar. Keberadaan Allah yang adalah terang, keberadaan Allah yang adalah kasih, keadilan dan kedaulatan Allah, pemeliharaan dan hukuman Allah, semua yang nyata jelas dalam Alkitab, harus diajarkan dan diberitakan melalui khotbah. Manusia perlu mengenal Allah. Allah berfirman, "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada korban-korban bakaran" #/TB Hosea 6:6. Hanya dengan mengenal Allah manusia akan mengerti siapa dirinya dan bagaimana harus menjalankan hidup ini. Dengan kata lain pengenalan akan Allah akan membuat manusia bahagia.

2.  Keyakinan akan Alkitab Alkitab adalah Firman Allah dari Allah yang kekal. Allah masih dan terus akan berbicara melalui Firman-Nya (Alkitab) yang berkuasa untuk mengajar, untuk menyatakan dosa dan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran Allah (#/TB 2Ti 3:16). Alkitab adalah terang dan hikmat bagi manusia. Dari Alkitab manusia dapat menemukan jalan keselamatan, dan menolong manusia untuk bertumbuh dalam kebenaran.

3.  Keyakinan bahwa Allah bisa memakai mulut manusia untuk kemuliaan-Nya Waktu Yesus akan meninggalkan para muridnya, Ia memberikan Amanat Agung, yaitu untuk menyaksikan pribadi dan karya-Nya. Itu berarti manusia dapat menjadi alat pemberitaan Firman Allah. Manusia harus mengenal Firman Allah dengan benar dan kemudian belajar untuk melakukannya baru dapat memberitakan Firman Allah dengan baik dan benar. Memang seorang dapat juga pengkhotbah memanipulasi ayat-ayat Alkitab dan menggunakannya untuk keuntungan pribadi, namun dari segi positif, Allah mau berkomunikasi kepada manusia lewat seorang pengkhotbah. Robinson berkata, "The pracher seeks to bring the message of definite units of God's Word to this people" Namun perlu diingat bahwa pengkhotbah dapat salah berkhotbah tetapi Firman Allah tidak pernah salah.

4.  Keyakinan bahwa sesungguhnya manusia butuh Firman Tuhan Firman Tuhan menjawab semua kebutuhan manusia. Adapun kebutuhan manusia itu adalah:

1. Kebutuhan akan Injil Manusia perlu mendengar Injil yang olehnya manusia dapat diselamatkan, dilepaskan, dari segala penderitaan karena dosa. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya. (#/TB Rom 1:16-17)

2. Kebutuhan akan Ajaran Manusia perlu mendapat ajaran yang sehat yang mengajarkan segala kebenaran Allah dalam Alkitab. Ajaran-ajaran tersebut memberi pengertian kepadanya akan hal hidupnya yang dapat diberkati Tuhan. (#/TB Maz 119:66, 130).

3. Kebutuhan Etika Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan sesamanya, baik dalam keluarganya, di antara umat Tuhan, maupun di tengah-tengah masyarakat pada umumnya agar ada ketentraman. (#/TB Maz 119:165)

4. Kebutuhan untuk Melayani Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat menyatakan terima kasihnya kepada Tuhan dengan berpartisipasi dalam pelayanan. Dengan kasih Kristus dalam hatinya ia tidak dapat menjadi anggota tubuh Kristus yang pasif saja. Ia harus melayani. Alkitab berkata, "Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita ini hidup di dalamnya" (#/TB Efe 2:10) Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah adalah juga untuk melayani Dia.

5. Kebutuhan untuk Memuji dan Menyembah Tuhan Pemazmur berkata, "Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil" (#/TB Maz 119:164) Manusia perlu mencurahkan hatinya kepada Tuhan pencipta dan juruselamatnya. Ia perlu menyatakan kasihnya kepada Tuhan dengan memuji dan menyembah-Nya.

4. TUJUAN KHOTBAH

1.  Manusia mengenal Allah secara benar Manusia perlu mengenal Allah dengan benar agar mengerti jalan kebenaran (#/TB Yoh 14:6); manusia perlu mengenal Allah yang penuh kasih agar manusia mengenal kasih sejati yang penuh perhatian, penghargaan, penghiburan, dari Yesus Kristus; manusia perlu mengenal keadilan dan hukuman Allah agar manusia bertobat dan berhati-hati hidup dalam dunia ini; dan lain sebagainya. A. W. Tozer berkata, "Kepastian bahwa Allah (karena pengenalan akan Allah) itu selalu berada di dekat kita, hadir di segala bagian dunia ciptaan-Nya, lebih dekat kepada kita daripada pikiran kita sendiri seharusnya memberikan kebahagiaan batin kepada kita..." Jadi khotbah bertujuan agar manusia mengenal Allah dan mengenal-Nya semakin hari semakin baik.

2.  Menerangkan Yesus Kristus dan karya-Nya yang sudah genap dan sempurna Alkitab berkata, "Sesungguhnya barangsiapa mendengarkan perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari alam maut ke dalam hidup" (#/TB Yoh 5:24). Sebagaimana Yesus menginginkan agar para pengikut-Nya memberitakan Injil, maka melalui khotbah hendaknya pribadi dan karya Kristus yang merupakan inti berita Alkitab diterangkan dan dengan demikian manusia mengenal Yesus.

3.  Mengubah kehidupan (pertobatan) Seorang pengkhotbah sebaiknya juga mengharapkan agar Roh Kudus memakai khotbahnya, supaya orang berdosa mengalami peristiwa kelahiran baru di dalam Kristus dan didamaikan dengan Allah (#/TB Yoh 16:18).

4.  Mengubah orang menjadi semakin dewasa Perubahan menuju kepada kedewasaan dalam iman yang dimaksud yaitu; dalam pengetahuan yang benar tentang Allah dan firman-Nya/doktrin (#/TB Efe 1:17), meneguhkan dan menimbulkan iman (#/TB Rom 10:17; Ibr 4:12), pertumbuhan karakter dan sifat, dan sebagainya (#/TB Mat 28:19-20; Gal 5:22-26)

5.  Menghibur orang yang gelisah/kuatir/menderita Jika seseorang diindoktrinasi secara benar dalam pengajaran Firman Allah maka ia menjadi cukup kuat dalam menghadapi pencobaan dan seperti Tuhan Yesus yang dicobai di padang gurun, Ia dapat berkata, "Ada tertulis" (#/TB Mat 4:4, 7, 10).

6.  Supaya Alkitab dicintai sebagai pedoman hidup yang utama Daud berkata, "Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" #/TB Maz 119:105. Alkitab adalah jawaban atas semua pergumulan, ketakutan dan kerinduan manusia.

Oleh karena tujuan yang demikian mulia dari suatu khotbah, maka sebaiknya khotbah disampaikan dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu:

-  Pertama, khotbah harus disampaikan dengan menarik. Jika khotbah yang bagus
disampaikan tanpa memperhatikan prinsip ini maka akan ada banyak orang yang
tidak dapat mengikuti khotbah tersebut dengan seksama.

-  Kedua, khotbah harus disampaikan sejelas mungkin sehingga sebagian besar
jemaat (syukur kalau bisa semua) dapat mengerti. Khotbah perlu disampaikan
dengan suara yang jelas, kata-kata yang jelas, alur pikiran yang jelas dan
terutama berita/pesan yang jelas.

-  Ketiga, pengkhotbah harus memikirkan bagaimana berita yang disampaikan mampu
memotivasi pendengar sehingga jemaat mau melakukan apa yang diperoleh dari
khotbah yang ia dengar. Prinsip ini membuat seorang pengkhotbah untuk
berdoa agar kuasa Roh Allah bekerja melalui khotbah yang ia sampaikan.

5. SYARAT-SYARAT SEBUAH KHOTBAH YANG BAIK

Di bawah ini adalah pendapat dari dua orang ahli homelitik:

Menurut J. Gulleson

1.  Khotbah harus disampaikan dalam kuasa Roh Kudus #/TB Yoh 16:8; 2Ko 4:3-4
2.  Khotbah harus didasarkan pada seluruh Alkitab #/TB Kis 20:27
3.  Khotbah harus disampaikan dengan penyajian yang kuat #/TB Kis 2:38
4.  Khotbah harus dijadikan semenarik mungkin
5.  Khotbah harus ditujukan kepada kehendak pendengar #/TB Kis 2:38
6.  Khotbah harus ditambatkan dengan tugas untuk pendengar #/TB Rom 8:29; Gal 4:19

Menurut Haddon W. Robinson

1.  Khotbah merupakan suatu komunikasi #/TB 2Ti 3:14; Kis 18:4; 19:8; 28:23
2.  Khotbah harus Alkitabiah #/TB 2Tim 4:2
3.  Khotbah merupakan suatu hasil dari penafsiran yang baik #/TB Kis 17:11
4.  Khotbah harus dibawakan dengan kuat kuasa Roh Kudus. #/TB 1Ko 2:3-5; 1Te 1:5
5.  Khotbah harus bersifat pribadi dan relevan sehingga dapat diterapkan dan menyentuh kehidupan pendengar.

6. KHOTBAH YANG EFEKTIF

1.  Sesuai dengan Alkitab Berita yang disampaikan harus bersumber dari Alkitab dengan keyakinan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas dan sebagai jawaban terhadap semua permasa lahan dan kebingungan manusia di dunia.

2.  Beritanya Jelas Satu pokok/tema yang dibahas, kemudian dikembangkan/dijelaskan. Jangan buat khotbah yang membingungkan karena terlalu banyak pokok bahasan sehingga menjadi susah untuk diingat. Struktur, bahasa, pokok pikiran, suara harus jelas sehingga jemaat mengerti jelas apa yang disampaikan.

3.  Menarik Gerakan tubuh: ada kerjasama dengan mata, tangan, dan badan. Suara: tidak monoton dan membosankan. Ada contoh atau ilustrasi atau analogi. Pendahuluan yang baik. Penutup yang sesuai.

4.  Relevan Menyentuh kehidupan pendengar karena itu perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pendengar.

5.  Menjiwai Ada penjiwaan dalam berkhotbah dan memperhatikan kaidah-kaidah ilmu berkhotbah sehingga khotbah terlihat lebih hidup.

Jumat, 12 Maret 2010

INTISARI YAKOBUS (fulllife)

Tiga tema pokok surat Yakobus:

1. Kebapaan Allah.
Yakobus mengatakan tentang Allah:
o Ia menjawab doa dengan murah hati. Yak 1:5
o Ia menjanjikan kehidupan bagi Kristen yang dianiaya. Yak 1:12
o Ia tidak pernah mencobai. Yak 1:13
o Ia tidak pernah mengubah sikap-Nya terhadap Kristen. Yak 1:16-18
o Ia memilih yang miskin. Yak 2:5
o Ia membuat manusia serupa dengan Dia. Yak 3:9
o Ia menentang yang congkak. Yak 4:6
o Ia selalu siap dengan kasih karunia-Nya bilamana kita memerlukannya. Yak 4:6, 8

2. Dahsyatnya dosa.
o Dosa berasal dari hawa nafsu manusia. Yak 1:14; 3:6, 16; 4:1-3, 5
o Dosa mulai dari yang kecil, tetapi dengan cepat berkembang. Yak 1:15; 3:5
o Dosa berarti kita sudah menentang Allah dan patut mendapat hukuman-Nya. Yak 2:10-13; 4:12; 5:1
o Dosa harus diperlakukan sesuai dengan sifatnya yang menjijikan. Yak 4:9, 10
o Dosa hanya dapat diampuni oleh kasih karunia Tuhan. Yak 2:13; 4:6; 5:11, 20

3. Perkembangan sikap dan sifat Kristen.
o Dari sekian banyak sarana yang dipakai Allah untuk mengembangkan sifat Kristen, Yakobus berbicara tentang:
- Pencobaan dan penderitaan. Yak 1:2-4
- Firman Allah. Yak 1:21
- Ketaatan yang nyata. Yak 1:22-25
- Penundukan diri dan kerendahan hati. Yak 4:8, 10
o Sifat Kristen digambarkan dalam: Yak 3:13-18; 4:13-17; 5:7-11
o Tingkah laku Kristen digambarkan dalam: Yak 1:26, 27; 2:1-26; 3:1-12; 4:11-12; 5:12-20

Rabu, 10 Maret 2010

SURAT YAKOBUS


Pelajaran Alkitab:

SURAT YAKOBUS (Full life)

Penulis : Yakobus

Tema : Iman yang Berhasil Guna

Tanggal Penulisan: Tahun 45-49 M

Latar Belakang

Surat ini tergolong "surat-surat umum" karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam "kepada kedua belas suku di perantauan" (Yak 1:1), dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (Yak 2:19,21) menunjukkan bahwa surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan (Kis 8:1) sejauh Fenisia, Siprus, Antiokhia dan lebih jauh lagi (Kis 11:19). Hal ini menerangkan

1. (1) mengapa pembukaan surat ini menekankan hal menanggung dengan sukacita pencobaan yang menguji iman dan menuntut ketabahan (Yak 1:2-12),
2. (2) pengetahuan pribadi Yakobus tentang orang percaya yang "terserak" itu, dan
3. (3) nada yang berwibawa dari surat ini. Sebagai pemimpin gereja di Yerusalem, Yakobus sedang menulis surat kepada domba-dombanya yang berserakan.

Terkenalnya pengarang ditunjukkan oleh cara ia menyebut dirinya, yaitu hanya "Yakobus" (Yak 1:1). Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, pada umumnya dipandang sebagai penulis surat ini. Pidatonya dalam sidang di Yerusalem (Kis 15:13-21) dan gambaran mengenai dirinya di bagian lain dalam PB (mis. Kis 12:17; Kis 21:18; Gal 1:19; Gal 2:9,12; 1Kor 15:7) sangat cocok dengan apa yang diketahui mengenai penulis surat ini. Sangat mungkin Yakobus menulis surat ini pada dasawarsa 40-an. Tanggal yang agak dini untuk penulisan surat ini ditunjukkan oleh berbagai faktor, seperti kenyataan bahwa Yakobus menyebutkan istilah Yunani synagoge untuk menunjuk tempat pertemuan orang Kristen (Yak 2:2). Menurut keterangan sejarawan Yahudi, Yosefus, Yakobus, saudara tiri Tuhan mati syahid di Yerusalem tahun 62 M.

Tujuan

Yakobus menulis

1. (1) untuk membangun semangat orang percaya Yahudi yang sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka,
2. (2) untuk memperbaiki berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan, dan
3. (3) untuk menasihatkan dan membina pembacanya mengenai hasil-hasil praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik.

Survai

Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang sejati. Yakobus mendorong orang percaya untuk menanggung pencobaan dengan sukacita dan menarik manfaat daripadanya (Yak 1:2-11); melawan godaan (Yak 1:12-18); menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar (Yak 1:19-27); serta menunjukkan iman yang aktif dan bukan pengakuan yang kosong (Yak 2:14-26). Yakobus dengan sungguh-sungguh mengingatkan tentang berdosanya lidah yang sukar dikendalikan (Yak 3:1-12; Yak 4:11-12), hikmat duniawi (Yak 3:13-16), kelakuan berdosa (Yak 4:1-10), kehidupan yang congkak (Yak 4:13-17) dan kekayaan yang mementingkan diri sendiri (Yak 5:1-6). Yakobus menutup dengan menekankan kesabaran, doa, dan memulihkan mereka yang sudah mundur (Yak 5:7-20).

Sepanjang kelima pasal ini, hubungan di antara iman yang benar dan kehidupan yang saleh ditekankan. Iman yang sejati adalah: - iman yang teruji (Yak 1:2-16), - aktif (Yak 1:19-27), - mengasihi sesama seperti dirinya sendiri (Yak 2:1-13), - menyatakan diri dalam perbuatan baik (Yak 2:14-26), - menguasai lidah dengan benar (Yak 3:1-12), - mencari hikmat Allah (Yak 3:13-18), - tunduk kepada Allah selaku hakim yang adil (Yak 4:1-12), - mempercayai Allah dalam kehidupan sehari-hari (Yak 4:13-17), - tidak mementingkan diri atau memuaskan keinginan sendiri (Yak 5:1-6), - sabar dalam penderitaan (Yak 5:7-12), dan - tekun dalam doa (Yak 5:13-20).

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini kemungkinan besar merupakan kitab PB yang pertama-tama ditulis.
2. (2) Walaupun hanya dua kali menyebut nama Kristus, surat ini lebih banyak berisi kenangan akan ajaran Yesus, termasuk setidak-tidaknya 15 petunjuk kepada Khotbah di Bukit, lebih dari semua surat PB tergabung.
3. (3) Dari 108 ayatnya, lebih daripada separuhnya adalah perintah.
4. (4) Dalam banyak hal, surat ini merupakan Amsal PB karena
1. (a) penuh dengan hikmat ilahi dan instruksi praktis untuk menjalankan kehidupan Kristen yang sejati dan
2. (b) ditulis dengan gaya penulisan yang tegas dan tepat, dengan perintah yang singkat dan analogi yang hidup.
5. (5) Yakobus adalah pengamat cermat tentang cara bekerjanya alam dan tabiat manusia berdosa. Dia sering kali menarik pelajaran dari alam untuk menyingkapkan tabiat manusia berdosa (mis. Yak 3:1-12).
6. (6) Surat ini lebih menekankan hubungan di antara iman dengan perbuatan daripada kitab PB lainnya (khususnya: Yak 2:14-16).
7. (7) Yakobus sering kali disebut sebagai Amos PB, karena dia dengan bersemangat membahas persoalan ketidakadilan dan ketidaksetaraan sosial.

Sumber: Full Life

Senin, 08 Maret 2010

MISI PRIBADI


MISI pribadi dari Stephen Covey:

* Berhasillah di rumah lebih dahulu.
* Carilah dan layakkan diri untuk mendapatkan pertolongan ilahi
* Jangan pernah berkompromi dalam hal kejujuran
* Ingatlah orang-orang yang terlibat
* Dengarlah kedua belah pihak sebelum memutuskan
* Dapatkan nasihat dari orang lain
* Belalah mereka yang tidak hadir
* Tuluslah, tetapi sekaligus tegas.
* Kembangkan satu kecakapan baru setiap tahun
* Rencanakan kerja untuk esok pada hari ini.
* Desaklah sewaktu menunggu
* Pertahankan sikap yang positif
* Pertahankan rasa humor
* Jadilah pribadi dan pekerja yang teratur.
* Jangan takur berbuat kesalahan-takuti hanya ketiadaan respon yang kreatif.
* Konstruktif dan korektif terhadap kesalahan itu
* Bantulah bawahan untuk berhasil
* Dengarkanlah dua kali lebih banyak dari pada berbicara
* Berkonsentrasilah pada semua kemampuan dan usaha pada tugas yang sedang dihadapi, jangan khawatir tentang pekerjaan atau promosi berikutnya.

Minggu, 07 Maret 2010

SISTEM PEMURIDAN TUHAN YESUS

SISTIM PEMURIDAN TUHAN YESUS

MULTILEVEL SYSTEM

Tuhan Yesus, yang sendirinya adalah Allah, ketika ia turun ke dunia dan setelah dibaptiskan dengan kuasa Roh Kudus, mempunyai kapasitas tak terbatas dalam mengajar dan memuridkan orang. Tetapi mengapa Ia memilih hanya 12 orang saja untuk menjadi rasul-rasul-Nya? Mengapa tidak 24 rasul, 48, atau 120 orang? Apakah karena Israel punya 12 suku dan mereka kelak akan menghakimi setiap suku Israel? Saya tak tahu apakah ada arti yang lain angka 12 itu tetapi saya percaya itu adalah jumlah maksimal yang amat efektip untuk melatih suatu team untuk melakukan pekerjaan pelayanan. Bila lebih dari 12 akan menjadi terlalu banyak, sukar mengawasi pertumbuhan rohani atau juga sukar membimbing team menjadi kompak.

Dengan melatih ke 12 murid itu setiap hari, mereka mengenal cara hidup, cara berfikir Tuhan Yesus, karakter-Nya dan juga segala rahasia kerajaan Allah dari Tuhan Yesus dengan lengkap. Juga Ia memberi “makan” dan “mencuci” murid-murid-Nya setiap hari dengan Firman yang hidup. Selain mereka, Tuhan juga memilih 70 orang murid lain untuk diutus ke desa-desa yang akan dikunjungi-Nya. Jadi ada lingkaran-lingkaran bertingkat-tingkat diantara murid-murid Tuhan. Ini adalah sistim multilevel ! (Sebenarnya multilevel marketing yang sekarang sedang ramai dipakai orang untuk menjual barang-barang exclusive tak lain adalah tiruan dari sistim Tuhan Yesus.)

YANG IA INGINKAN DARI MURID-NYA

Ia bukan hanya mentransfer pengetahuan hal kerajaan Sorga kepada mereka, tetapi lebih dari itu Ia ingin mentransfer hidup-Nya sendiri, atau seluruh Roh-Nya, seluruh Roh Kudus dan seluruh Roh Allah Bapa ke dalam hidup murid-murid-Nya dan di lain pihak Ia hendak membuang semua hal kedagingan atau seluruh kemanusiaan murid-murid-Nya sampai “bersih”, agar Ia boleh bermanifestasi sepenuhnya di dalam mereka.

Joh 14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa–Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Joh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting–rantingnya. Siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa–apa.

Pada akhir pelayanan-Nya kepada mereka Ia dapat berkata bahwa mereka telah seluruhnya dibasuh oleh Firman yang diucapkannya:

Joh 13:10 Kata Yesus kepadanya, "Siapa saja yang telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
Joh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

TRANSFER KUASA

Pada awal pelayanan-Nya Ia memanggil murid-murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan. Sesudah itu mereka menjadi manusia luar biasa, urapan Roh Kudus yang berasal dari Tuhan Yesus menyertai mereka. Transfer kuasa Tuhan Yesus itu adalah sementara sifatnya, karena Ia masih berkata bahwa mereka akan menerima Kuasa dari tempat Tinggi bila Ia telah meninggalkan mereka setelah kebangkitan-Nya.

Luk 24:49 “Lihatlah, Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa–Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."

Mengapa Ia memberi kuasa sementara ini kepada mereka, sambil menunggu yang sesungguhnya, yang akan diberikan kepada mereka kalau Roh Kudus turun khusus bagi mereka? Itu hanya sebagai contoh (free sample) untuk bahan latihan, bahan pelajaran memakai urapan Roh Kudus. Tetapi saya melihat ada maksud yang lain mengapa urapan itu diberikan. Setelah urapan Roh Kudus itu melekat di dalam mereka, dengan segera iman mereka naik pesat tetapi juga daging mereka menjadi sangat berani. Itu perlu sekali sebab tanpa urapan Roh Kudus, karakter daging itu tak pernah muncul kepermukaan karena diselimuti oleh kerendahan hati palsu, hasil ajaran tradisi baik dari manusia. Padahal sifat-sifat daging itu ada di dalam daging, tetapi tertekan dan terkendali karena kultur (adat/pendidikan). Dengan adanya urapan Roh Kudus maka sifat-sifat daging mereka diberanikan dan naik kepermukaan, dengan maksud agar dapat di “cuci bersih” oleh kuasa Firman Tuhan.
Tiga peristiwa ini memberi gambaran cukup bahwa kedagingan mereka meningkat karena dirangsang oleh hadirnya urapan kuasa Roh Kudus di dalam mereka:

1. Adanya pertengkaran siapa yang terbesar diantara mereka. Lukas mencatat dua kali hal ini terjadi, bahkan sampai saat terakhir Tuhan mau diangkat, mereka masih bertengkar juga.

Lu 9:46 Kemudian timbullah pertengkaran di antara murid–murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
Lu 22:24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid–murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.

2. Bila kepentingan mereka terhambat oleh orang lain, emosi naik dan tak segan-segan memper-gunakan kuasa urapan itu untuk menghukum orang lain tanpa belas kasihan.

Lu 9:54 Ketika dua murid–Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"

3. Urapan membangkitan kepercayaan diri sendiri, bahkan cenderung menjadi berlebihan, atau overconfidence sampai menjadi amat sombong. Pernyataan-pernyataan Petrus ketika Tuhan mengatakan bahwa Ia akan ditangkap dan dibunuh orang Farisi mencerminkan hal ini.

Luk 22:33 Jawab Petrus kepada–Nya, "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama–sama dengan Engkau!" 34 Tetapi Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal bahwa engkau mengenal Aku."

Satu hal lagi kita lihat bahwa sekalipun Yudas menerima urapan yang sama seperti yang lainnya, urapan itu tak merubah sifat-sifat dasar Yudas, ia seorang pencuri dan tidak percaya semua perkataan Tuhan dari awal sampai akhir. Sekali lagi, dengan tegas: Urapan Roh Kudus di atas daging manusia, tidak merubah sifat kedagingan orang itu menjadi kudus, sebaliknya merangsang sifat dagingnya bermanifestasi lebih nyata.

HARUS ADA YANG MEMBERSIHKAN

Jadi memang dalam proses mengubah manusia beriman itu menjadi seperti Allah, perlu diberi urapan (yang sifatnya sementara) agar kedagingannya muncul, agar Firman Allah (dan kuasa Roh Kudus) boleh mengoperasinya sehingga dari manusia itu di buang kemanusiaannya, sampai tinggal rohnya yang dibaharui oleh persatuan dengan Roh Tuhan Yesus itu, dapat menjadi seperti Allah. Baru setelah itu Kuasa dari tempat mahatinggi boleh memenuhi mereka dan menjadikan mereka seperti Kristus-Kristus yang berjalan di atas bumi lagi tetapi dalam jumlah yang amat banyak.

Agar hal itu dapat terjadi harus ada seorang guru, yang membina seperti zaman Tuhan Yesus dahulu. Tuhan Yesus mengawasi murid-muridnya, memelihara dan melindungi mereka sampai akhir, sehingga mereka “jadi” seperti yang direncanakan Tuhan. Bila mereka kedagingan, Ia mencuci mereka dengan Firman-Nya. Itu sebabnya Tuhan memerintahkan agar semua murid-Nya memuridkan orang lain.

Mat 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid–Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Karena itu sistim yang Tuhan perintahkan yang sebenarnya bukanlah menghimpun banyak-banyak orang di dalam suatu gedung gereja, walaupun itu boleh saja dilakukan kalau memungkinkan, tetapi sistim pemuridan multilevel adalah sistim dasar yang tak tergantikan oleh sistim yang lain.

HIRARKI GURU DAN MURID

Agar proses pemuridan ini dapat berlangsung dengan sempurna, harus ada penundukan diri dari murid-murid kepada gurunya. Penundukan diri atau submission adalah penting karena Tuhan memang mau bekerja dengan cara demikian. Mereka yang mengikuti seorang guru yang benar-benar takut akan Tuhan, akan dibawa kepada pengenalan akan Tuhan dengan lebih cepat daripada mencari-cari sendiri melalui “trial and error”. Ada jalur otoritas dan kuasa dari Tuhan Yesus melalui guru-guru untuk disalurkan kepada murid dan kemudian ke murid-murid dibawahnya. Bila seorang murid mulai kedagingan dan tak mau mendengar teguran sang guru, bagian guru itu adalah memperingatkan dan menegur menurut kebenaran Firman saja, selebihnya murid itu akan diganjar melalui kejatuhan atau kegagalan, dan kalau ia bertobat, Roh Kudus akan ubah pengalaman itu menjadi berkat bagi kematangan si murid. Bagian seorang guru adalah berjaga-jaga dengan doa agar bila jatuh muridnya tidak kehilangan imannya. Seorang guru yang menjalankan fungsinya dengan baik akan didukung oleh wibawa Kristus sepenuhnya. Ia sendiri juga harus mengawasi ajarannya dan menundukkan diri dibawah koreksi Roh Kudus dan guru di atasnya yang membimbing dia.

Luk 22: 31 “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, 32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara–saudaramu."
Jas 3:1 Saudara–saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kamu tahu bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
1Ti 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

PESAN TUHAN (COMMISSION)

Revival Total Ministry telah mengalami koreksi dari Roh Kudus sehingga pola pelayanan selama ini yang bercorak sporadic, khotbah kesana sini bak menabur garam ke laut, tak banyak memberi hasil yang diharapkan, bahkan membangkitkan “daging-daging yang berurapan” yang bahkan membahayakan pertumbuhan Gereja Tuhan Yesus yang benar. Kini Tuhan memberikan commission yang baru, yakni kami diharuskan membentuk murid-murid Tuhan dengan mengikuti pola pelayanan Tuhan Yesus, tak lebih dari 12 orang di setiap kota, dan membangun pasukan para imam yang kudus, menjadi pasukan Tuhan Yesus pada akhir zaman yang akan memenangkan jiwa dan memuridkan mereka menurut apa yang telah diajarkan Tuhan Yesus. Sistim ini dinamakan Kelompok Pemuridan Revival atau Revival Discipleship (RD), dengan buku pemuridan yang tersusun lengkap, sebagai bahan untuk di transfer lagi kepada murid-murid yang lain.
Bergabunglah dengan kami!

Mark 16:17 Tanda–tanda ini akan menyertai orang–orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan–setan demi nama–Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa–bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun yang mematikan, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

10 CIRI GURU PROFESIONAL


10 ciri guru profesional
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

10 CARA MENGEMBANGKAN BERPIKIR POSITIF

MENGEMBANGKAN CARA BERPIKIR POSITIF
Kita semakin menyadari sekarang jika berpikir positif dan berhenti mengkhawatirkan segala sesuatu adalah sesuatu yang penting kita lakukan dalam meraih suatu kerberhasilan, baik untuk menjadi pemimpin atau saat kita memimpin. Oleh karena itu, latihlah diri Anda untuk terus berpikir positif.
Berikut ini ada beberapa tips untuk mengembangkan cara berpikir positif.
1. Selalu gunakan kata-kata yang positif saat Anda berpikir dan berbicara. Gunakan kata-kata seperti "Tuhan pasti memampukanku", "Dengan pertolongan Tuhan, aku pasti bisa melakukannya", dll..
2. Biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan kebahagiaan, kekuatan, dan keberhasilan. Apa pun situasi yang Anda hadapi, carilah dan isilah pikiran Anda dengan sisi positif dari situasi tersebut. Dalam segala sesuatu, sisi positif dan negatif selalu ada. Seburuk apa pun situasi yang Anda alami, pasti ada sisi positif yang terkandung dalam situasi itu. Mungkin sulit untuk melihat sisi positif dari apa yang Anda alami, tapi cobalah lihat lebih dalam, sisi positif itu pasti ada.
3. Cobalah untuk menghilangkan dan mengabaikan pikiran yang negatif. Gantikan pikiran yang negatif dengan pikiran-pikiran yang membangun. Ganti pikiran: "saya tidak bisa melakukan hal ini" dengan "saya bisa melakukan hal ini dengan lebih baik setiap saat saya memohon penyertaan Tuhan dan mencoba melakukannya".
4. Sebelum melakukan sesuatu, jangan bayangkan sebuah kegagalan, tapi bayangkanlah keberhasilan yang Anda akan dapat setelah melakukan sesuatu hal tersebut. Jika Anda membayangkannya dengan sungguh-sungguh dan penuh iman, Anda akan terheran-heran dengan apa yang terjadi nantinya.
5. Cobalah untuk tidak memikirkan sesuatu secara berlebihan. Sering kali kita terjebak untuk terlalu banyak berpikir dan menghabiskan banyak waktu untuk menimbang-nimbang atau memikirkan apa yang orang lain mungkin pikirkan tentang diri kita. Hal itu akan membuat Anda tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Anda.
6. Penuhi pikiran Anda dengan talenta-talenta anugerah Tuhan yang Anda miliki. Jangan biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan kelemahan-kelemahan yang mungkin Anda miliki. Dengan memikirkan setiap talenta yang Anda miliki, nantinya Anda akan semakin mengenali kemampuan Anda yang membedakan Anda dari orang lain. Jadikan cara berpikir yang demikian itu sebagai topi Anda. Jangan pakai "topi pikiran negatif".
7. Bergaullah dengan orang-orang yang berpikir positif. Pikiran yang positif itu seperti penyakit menular. Jika Anda berada di dekat orang-orang yang pikirannya dipenuhi kebahagiaan dan keoptimisan, Anda akan secara otomatis dipengaruhi oleh cara berpikir mereka yang positif.
8. Bacalah buku-buku yang membangkitkan inspirasi -- setidaknya satu halaman setiap harinya. Buku-buku inspiratif seperti itu akan membantu Anda untuk dapat berpikir positif.
9. Biasakan untuk selalu duduk dan berjalan dengan punggung tegak. Kebiasaan seperti itu akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kekuatan yang ada dalam diri Anda.
10. Berjalan, berenang, atau berolahragalah. Hal-hal tersebut akan membantu Anda untuk mengembangkan pikiran dan sikap yang lebih positif.
Putuskan untuk berpikir positif mulai sekarang dan tinggalkan pikiran-pikiran yang negatif. Tidak ada kata terlambat untuk mulai berpikir positif dan Anda akan segera mengalami hal-hal yang lebih baik daripada sebelumnya.

CARA MENINGKATKAN KOMPETENSI

Cara Meningkatkan Kompetensi
Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kompetensi.
1. Fokuskanlah diri secara profesional.
Sungguh sulit mengembangkan potensi jika Anda berusaha mengerjakan segalanya. Pilihlah suatu bidang yang menjadi bidang keahlian Anda. Apakah yang memadukan keterampilan Anda, minat Anda, sekaligus peluang Anda? Apa pun itu, kejarlah itu.
2. Perhatikanlah detail-detailnya.
Terlalu banyak orang tidak maksimal hasil kerjanya. Untuk memaksimalkan hasil kerja Anda, Anda perlu mengembangkan kemampuan untuk meraih kesempurnaan hingga ke detail-detailnya. Itu tidaklah berarti menjadi pengelola mikro atau gila kendali. Melainkan berarti mengerjakan sepuluh persen terakhir dari pekerjaan apa pun yang sedang Anda selesaikan. Cobalah pada proyek berikutnya atau tugas besar berikutnya yang menjadi tanggung jawab Anda.
3. Berikanlah perhatian lebih besar pada pelaksanaannya.
Karena pelaksanaan sering kali merupakan bagian tersulit dalam suatu pekerjaan, berikanlah perhatian yang lebih besar dalam hal itu. Bagaimanakah Anda bisa memerbaiki jembatan antara menemukan ide-ide dengan menerapkannya dalam praktik? Kumpulkanlah rekan-rekan satu tim Anda dan diskusikanlah bagaimana Anda dapat meningkatkan prosesnya.


RENUNGAN PRIBADI

"...AKU YAKIN AKAN PANGGILANNYA YANG TERBATAS...
AKU MERASA SEJAHTERA DENGAN KARUNIA ROHANI YANG TERBATAS..."

VISI

1. MEMPERLENGKAPI JEMAAT
2. PENUAIAN GLOBAL
3. PENGGANDAAN PELAYANAN
4. PENDEWASAAN SPIRITUAL

Wisuda S.Pak

Kel. Pdt. S.M. Suwuh Oroh

Foto bersama Oom & Tt. Brodland

Laman

Pengikut