KEKRISTENAN PADA DASARNYA ADALAH PENDIDIKAN

VISI:
1. MEMPERLENGKAPI JEMAAT
2. PENUAIAN GLOBAL
3. PENGGANDAAN PELAYANAN
4. PENDEWASAAN SPIRITUAL

Sabtu, 13 Maret 2010

HOMILETIKA


1. APA ITU HOMILETIKA?

Homiletika berasal dari kata Yunani "Homilia" yang mempunyai arti dasar; perundingan, penguraian atau khotbah. Homiletika dapat didefinisikan sebagai berikut; Ilmu Berkhotbah atau pelajaran berbicara di hadapan orang banyak supaya pokok yang disampaikan dapat disajikan dengan cara yang terang, nyata dan berkuasa. Tekanan dalam kata ini adalah bagaimana cara memberitakan pengajaran Kristen secara teratur, sistimatis dan sedap didengar agar pendengar dapat menerima dengan baik serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Definisi di atas mengandung dua indikasi yaitu; persiapan bahan khotbah, dan yang utama persiapan menyampaikan khotbah. Itu berarti homiletika adalah sebuah ilmu yang praktis yaitu mempelajari bagaimana cara memberitakan pengajaran Kristen termasuk syarat-syarat dalam mendidik seseorang menjadi seorang pemberita firman yang baik.

APA ITU KHOTBAH:

1.  Khotbah adalah ketrampilan komunikasi dari suatu konsep atau gagasan Alkitabiah yang dapat diambil melalui penafsiran yang benar dari ayat-ayat Alkitab (itu sebabnya pelajaran hermeneutika adalah syarat mutlak bagi orang yang mau belajar homiletika) dan diterapkan melalui kuasa Roh Kudus pada kehidupan pengkhotbah dan pendengar khotbah (Yakobus berkata bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati).

2.  Khotbah adalah Firman Tuhan yang diterima, dirasakan dan dilakukan oleh diri sendiri kemudian diutarakan dengan tegas dan nyata, supaya menjadi kesaksian dan jalan keselamatan bagi orang lain.



2. KEDUDUKAN HOMILETIKA DALAM TEOLOGI

Secara umum teologi dibagi dalam 4 bagian besar, yaitu:
1.  Teologi Biblika: Teologi ini bertugas menggali arti dan makna yang benar serta kebenaran- kebenaran yang ada di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai pegangan iman. Ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain; Introduksi PL dan PB, Eksposisi PL dan PB, Bahasa Ibrani dan Yunani, Hermeneutika-Eksegese (ilmu tafsir). Teologi PL dan PB.

2.  Teologi Sistematika: Teologi ini bertugas menemukan, merumuskan dan mempertahankan dasar iman sambil menyelidiki cara dan pengalaman iman, dalam berpikir dan bertindak terhadap obyek yang bersifat dogmatis. Bidang-bidang yang termasuk antara lain: Teologi Proper, Doktrin Trinitas, Kristologi, Pneumatologi, Bibliologi, Eklesiologi, Eskatologi, Sinologi, Angelologi, Teologi Paulus, Teologi Calvin, dll.

3.  Teologi Historika: Teologi ini bertugas mengikuti dan menyelidiki perkembangan pengajaran dan sejarahnya, gereja dan sejarahnya, misalnya: Sejarah Gereja Dunia, Sejarah Gereja Asia, Sejarah Gereja Indonesia, Sejarah Doktrin, dll.

4.  Teologi Praktika: Teologi ini bertugas memikirkan dan melancarkan cara penyampaian iman dalam usaha pemberitaan agar relevan dan mengena. Pendeknya, teologi ini bertugas untuk memikirkan bagaimana ketiga teologi di atas dapat memaknai hidup manusia. Bidang-bidangnya antara lain; Homiletika, Kateketik, Evangelisasi, Misiologi, Pendidikan Kristen, Apologetika, Pertumbuhan Gereja, Manajemen Gereja, Kepemimpinan Kristen, Metode Pekabaran Injil, dll.

Jadi jelas letak Homiletika atau ilmu berkhotbah adalah di bawah disiplin teologi praktika. Sering dalam diskusi yang terjadi di antara mahasiswa teologi ada anggapan menganggap rendah teologi praktika. Sesungguhnya teologi praktika punya peranan yang sama pentingnya dengan ketiga bidang teologi yang lain. Misalnya seorang yang punya banyak modal tidak mungkin dapat menghasilkan suatu barang jika tidak ada yang mengerjakannya. Jika ada yang mengerjakannya menjadi suatu barang tetapi tidak ada yang memasarkannya maka barang tersebut tidak berarti karena tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar. Tanpa ilmu praktika, mungkin doktrin dan pengertian Alkitab sulit dimengerti dengan baik oleh orang lain. Saya berpendapat, ketiga bidang teologi tersebut sama pentingnya. Tanpa kehadiran yang satu maka yang lain akan terasa kurang.

3. DASAR TEOLOGIS KHOTBAH

1.  Keyakinan akan Allah Allah pencipta itu ada dan terus ada tetapi karena dosa manusia tidak dapat mengenal keberadaan Allah secara benar. Keberadaan Allah yang adalah terang, keberadaan Allah yang adalah kasih, keadilan dan kedaulatan Allah, pemeliharaan dan hukuman Allah, semua yang nyata jelas dalam Alkitab, harus diajarkan dan diberitakan melalui khotbah. Manusia perlu mengenal Allah. Allah berfirman, "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada korban-korban bakaran" #/TB Hosea 6:6. Hanya dengan mengenal Allah manusia akan mengerti siapa dirinya dan bagaimana harus menjalankan hidup ini. Dengan kata lain pengenalan akan Allah akan membuat manusia bahagia.

2.  Keyakinan akan Alkitab Alkitab adalah Firman Allah dari Allah yang kekal. Allah masih dan terus akan berbicara melalui Firman-Nya (Alkitab) yang berkuasa untuk mengajar, untuk menyatakan dosa dan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran Allah (#/TB 2Ti 3:16). Alkitab adalah terang dan hikmat bagi manusia. Dari Alkitab manusia dapat menemukan jalan keselamatan, dan menolong manusia untuk bertumbuh dalam kebenaran.

3.  Keyakinan bahwa Allah bisa memakai mulut manusia untuk kemuliaan-Nya Waktu Yesus akan meninggalkan para muridnya, Ia memberikan Amanat Agung, yaitu untuk menyaksikan pribadi dan karya-Nya. Itu berarti manusia dapat menjadi alat pemberitaan Firman Allah. Manusia harus mengenal Firman Allah dengan benar dan kemudian belajar untuk melakukannya baru dapat memberitakan Firman Allah dengan baik dan benar. Memang seorang dapat juga pengkhotbah memanipulasi ayat-ayat Alkitab dan menggunakannya untuk keuntungan pribadi, namun dari segi positif, Allah mau berkomunikasi kepada manusia lewat seorang pengkhotbah. Robinson berkata, "The pracher seeks to bring the message of definite units of God's Word to this people" Namun perlu diingat bahwa pengkhotbah dapat salah berkhotbah tetapi Firman Allah tidak pernah salah.

4.  Keyakinan bahwa sesungguhnya manusia butuh Firman Tuhan Firman Tuhan menjawab semua kebutuhan manusia. Adapun kebutuhan manusia itu adalah:

1. Kebutuhan akan Injil Manusia perlu mendengar Injil yang olehnya manusia dapat diselamatkan, dilepaskan, dari segala penderitaan karena dosa. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya. (#/TB Rom 1:16-17)

2. Kebutuhan akan Ajaran Manusia perlu mendapat ajaran yang sehat yang mengajarkan segala kebenaran Allah dalam Alkitab. Ajaran-ajaran tersebut memberi pengertian kepadanya akan hal hidupnya yang dapat diberkati Tuhan. (#/TB Maz 119:66, 130).

3. Kebutuhan Etika Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan sesamanya, baik dalam keluarganya, di antara umat Tuhan, maupun di tengah-tengah masyarakat pada umumnya agar ada ketentraman. (#/TB Maz 119:165)

4. Kebutuhan untuk Melayani Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat menyatakan terima kasihnya kepada Tuhan dengan berpartisipasi dalam pelayanan. Dengan kasih Kristus dalam hatinya ia tidak dapat menjadi anggota tubuh Kristus yang pasif saja. Ia harus melayani. Alkitab berkata, "Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita ini hidup di dalamnya" (#/TB Efe 2:10) Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah adalah juga untuk melayani Dia.

5. Kebutuhan untuk Memuji dan Menyembah Tuhan Pemazmur berkata, "Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil" (#/TB Maz 119:164) Manusia perlu mencurahkan hatinya kepada Tuhan pencipta dan juruselamatnya. Ia perlu menyatakan kasihnya kepada Tuhan dengan memuji dan menyembah-Nya.

4. TUJUAN KHOTBAH

1.  Manusia mengenal Allah secara benar Manusia perlu mengenal Allah dengan benar agar mengerti jalan kebenaran (#/TB Yoh 14:6); manusia perlu mengenal Allah yang penuh kasih agar manusia mengenal kasih sejati yang penuh perhatian, penghargaan, penghiburan, dari Yesus Kristus; manusia perlu mengenal keadilan dan hukuman Allah agar manusia bertobat dan berhati-hati hidup dalam dunia ini; dan lain sebagainya. A. W. Tozer berkata, "Kepastian bahwa Allah (karena pengenalan akan Allah) itu selalu berada di dekat kita, hadir di segala bagian dunia ciptaan-Nya, lebih dekat kepada kita daripada pikiran kita sendiri seharusnya memberikan kebahagiaan batin kepada kita..." Jadi khotbah bertujuan agar manusia mengenal Allah dan mengenal-Nya semakin hari semakin baik.

2.  Menerangkan Yesus Kristus dan karya-Nya yang sudah genap dan sempurna Alkitab berkata, "Sesungguhnya barangsiapa mendengarkan perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari alam maut ke dalam hidup" (#/TB Yoh 5:24). Sebagaimana Yesus menginginkan agar para pengikut-Nya memberitakan Injil, maka melalui khotbah hendaknya pribadi dan karya Kristus yang merupakan inti berita Alkitab diterangkan dan dengan demikian manusia mengenal Yesus.

3.  Mengubah kehidupan (pertobatan) Seorang pengkhotbah sebaiknya juga mengharapkan agar Roh Kudus memakai khotbahnya, supaya orang berdosa mengalami peristiwa kelahiran baru di dalam Kristus dan didamaikan dengan Allah (#/TB Yoh 16:18).

4.  Mengubah orang menjadi semakin dewasa Perubahan menuju kepada kedewasaan dalam iman yang dimaksud yaitu; dalam pengetahuan yang benar tentang Allah dan firman-Nya/doktrin (#/TB Efe 1:17), meneguhkan dan menimbulkan iman (#/TB Rom 10:17; Ibr 4:12), pertumbuhan karakter dan sifat, dan sebagainya (#/TB Mat 28:19-20; Gal 5:22-26)

5.  Menghibur orang yang gelisah/kuatir/menderita Jika seseorang diindoktrinasi secara benar dalam pengajaran Firman Allah maka ia menjadi cukup kuat dalam menghadapi pencobaan dan seperti Tuhan Yesus yang dicobai di padang gurun, Ia dapat berkata, "Ada tertulis" (#/TB Mat 4:4, 7, 10).

6.  Supaya Alkitab dicintai sebagai pedoman hidup yang utama Daud berkata, "Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" #/TB Maz 119:105. Alkitab adalah jawaban atas semua pergumulan, ketakutan dan kerinduan manusia.

Oleh karena tujuan yang demikian mulia dari suatu khotbah, maka sebaiknya khotbah disampaikan dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu:

-  Pertama, khotbah harus disampaikan dengan menarik. Jika khotbah yang bagus
disampaikan tanpa memperhatikan prinsip ini maka akan ada banyak orang yang
tidak dapat mengikuti khotbah tersebut dengan seksama.

-  Kedua, khotbah harus disampaikan sejelas mungkin sehingga sebagian besar
jemaat (syukur kalau bisa semua) dapat mengerti. Khotbah perlu disampaikan
dengan suara yang jelas, kata-kata yang jelas, alur pikiran yang jelas dan
terutama berita/pesan yang jelas.

-  Ketiga, pengkhotbah harus memikirkan bagaimana berita yang disampaikan mampu
memotivasi pendengar sehingga jemaat mau melakukan apa yang diperoleh dari
khotbah yang ia dengar. Prinsip ini membuat seorang pengkhotbah untuk
berdoa agar kuasa Roh Allah bekerja melalui khotbah yang ia sampaikan.

5. SYARAT-SYARAT SEBUAH KHOTBAH YANG BAIK

Di bawah ini adalah pendapat dari dua orang ahli homelitik:

Menurut J. Gulleson

1.  Khotbah harus disampaikan dalam kuasa Roh Kudus #/TB Yoh 16:8; 2Ko 4:3-4
2.  Khotbah harus didasarkan pada seluruh Alkitab #/TB Kis 20:27
3.  Khotbah harus disampaikan dengan penyajian yang kuat #/TB Kis 2:38
4.  Khotbah harus dijadikan semenarik mungkin
5.  Khotbah harus ditujukan kepada kehendak pendengar #/TB Kis 2:38
6.  Khotbah harus ditambatkan dengan tugas untuk pendengar #/TB Rom 8:29; Gal 4:19

Menurut Haddon W. Robinson

1.  Khotbah merupakan suatu komunikasi #/TB 2Ti 3:14; Kis 18:4; 19:8; 28:23
2.  Khotbah harus Alkitabiah #/TB 2Tim 4:2
3.  Khotbah merupakan suatu hasil dari penafsiran yang baik #/TB Kis 17:11
4.  Khotbah harus dibawakan dengan kuat kuasa Roh Kudus. #/TB 1Ko 2:3-5; 1Te 1:5
5.  Khotbah harus bersifat pribadi dan relevan sehingga dapat diterapkan dan menyentuh kehidupan pendengar.

6. KHOTBAH YANG EFEKTIF

1.  Sesuai dengan Alkitab Berita yang disampaikan harus bersumber dari Alkitab dengan keyakinan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas dan sebagai jawaban terhadap semua permasa lahan dan kebingungan manusia di dunia.

2.  Beritanya Jelas Satu pokok/tema yang dibahas, kemudian dikembangkan/dijelaskan. Jangan buat khotbah yang membingungkan karena terlalu banyak pokok bahasan sehingga menjadi susah untuk diingat. Struktur, bahasa, pokok pikiran, suara harus jelas sehingga jemaat mengerti jelas apa yang disampaikan.

3.  Menarik Gerakan tubuh: ada kerjasama dengan mata, tangan, dan badan. Suara: tidak monoton dan membosankan. Ada contoh atau ilustrasi atau analogi. Pendahuluan yang baik. Penutup yang sesuai.

4.  Relevan Menyentuh kehidupan pendengar karena itu perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pendengar.

5.  Menjiwai Ada penjiwaan dalam berkhotbah dan memperhatikan kaidah-kaidah ilmu berkhotbah sehingga khotbah terlihat lebih hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



RENUNGAN PRIBADI

"...AKU YAKIN AKAN PANGGILANNYA YANG TERBATAS...
AKU MERASA SEJAHTERA DENGAN KARUNIA ROHANI YANG TERBATAS..."

VISI

1. MEMPERLENGKAPI JEMAAT
2. PENUAIAN GLOBAL
3. PENGGANDAAN PELAYANAN
4. PENDEWASAAN SPIRITUAL

Wisuda S.Pak

Kel. Pdt. S.M. Suwuh Oroh

Foto bersama Oom & Tt. Brodland

Laman

Pengikut